Ngopi Untuk Beraksi. Bukan Sekadar Inspirasi (Sebuah Kontemplasi)
Tuhan tidak meminta kita untuk berhasil. Tuhan hanya meminta kita untuk mencoba. Itulah ungkapan bunda Teresa. Seorang perempuan, seorang ibu, sekaligus tokoh yang dihormati. Meski bunda Teresa misionaris Katolik, dedikasinya pada kemanusiaan mengilhami orang merenung sekaligus memaknai kehidupan.
Untuk yang belum tahu, bunda Teresa adalah perempuan kelahiran Skopje-Kosovo. Bunda Teresa lahir 26 Agustus 1910 dan meninggal 5 September 1997 (tepat 23 tahun lalu). Semasa hidupnya, bunda Teresa tidak sekadar suster yang menjalankan ajaran agama. Lebih dari itu, tindakan nyata bunda Teresa memberi manfaat orang yang tidak mampu.
Pada testimoni di berbagai literasi, bunda Teresa menceritakan kesulitan yang dihadapi. Kala itu 1948, bunda Teresa mengikuti kata hatinya, menjadi misionaris yang membantu kaum papah di India. Usaha membantu orang-orang tidak mampu, tidak semudah yang dipikirkan. Bunda Teresa harus berjuang meyakinkan orang yang mampu, agar membantu yang tidak mampu.
Usaha bunda Teresa membuahkan hasil. Tidak hanya orang kaya, pemerintah India pun menyadari dan mendukung aktivitas bunda Teresa. Anggaran negara akhirnya cair untuk membantu sesama terutama yang menderita. Bunda Teresa seakan mengajarkan, usaha dan hasil tidak saling berkhianat.
Menikmati kopi sambil menyimak kisah bunda Teresa, tidak hanya menciptakan inspirasi. Muncul motivasi untuk memaknai hidup dengan tindakan berarti. Hidup sebagaimana yang bunda Teresa jalani. Hidup yang memikirkan “mereka” bukan “saya”.
Saat era serba digital, individual, mandiri, selfish, menjadi sikap standar manusia. Gagdet mewakili kehadiran, perbuatan, dan tindakan seseorang. Budaya online makin menjadi manakala pandemi Corona. Google Meet, Microsoft Team, dan Zoom, perangkat yang menghubungkan seseorang dari berbagai wilayah.
Hidup tidak bisa dijalani hanya dari secangkir kopi. Kopi hanya seteguk minuman yang memunculkan inspirasi juga motivasi. Selebihnya peminum kopi harus beraksi. Beralih dari zona nyaman yang terkadang menciptakan ilusi.
Bunda Teresa sewaktu menjadi misionaris di India menyatakan, tidak mudah beranjak dari zona nyaman. Memilih hidup sebagai aktivis kemanusiaan di jalanan, berbeda dengan pegiat kemanusiaan yang hanya di rumah atau suatu tempat.
Sobat Bara yang mencintai kopi dan penikmat kopi sejati, melakukan aksi nyata di dunia sungguh berarti. Ada banyak cara memulain. Memulai dari sederhana, dan memulainya hari ini. Sekedar mengingat pesan bunda Teresa, Hidup yang tidak dijalani untuk orang lain, bukanlah hidup. Jangan menunggu pemimpin. Lakukan sendiri, dari satu orang ke orang lain.
Having read this I believed it was really informative. I appreciate you taking the time and energy to put this content together. I once again find myself personally spending a lot of time both reading and posting comments. But so what, it was still worthwhile!