Pegiat Kopi Sampang-Madura, Peduli Erupsi Semeru
Kopi Bara – Kopi menyatukan seseorang dari beragam daerah. Bukan hanya teknologi, kopi juga mendekatkan yang jauh. Saat seseorang duduk bersama sambil menikmati kopi, tidak ada lagi kasta dan strata. Ini juga filosofi yang tersirat dari pegiat kopi asal Sampang. KOKOS alias Komunitas Kopi Sampang memaknai solidaritas membantu masyarakat terdampak erupsi gunung Semeru. KOKOS melakukannya dengan menggelar menawarkan kopi di acara CFD (Car Free Day).
Minggu pagi 11 Desember 2022, langit kota Sampang benar-benar cerah. Tidak ada yang menyangka kalau cerahnya cuaca akhir tahun 2022, laksana musim kemarau. Semenjak menurunnya pandemi, kawasan jalan Wijaya Kusuma Sampang ramai. Masyarakat muda dan dewasa, ramai menikmati suasana CFD yang mereka rindukan.
Beberapa gerai yang memeriahkan CFD di Sampang, ada satu yang unik. Ini karena kedai ini menawarkan kopi berkualitas racikan para barista berpengelaman. Unik karena para barista ini menyajikan kopi berkualitas dengan bayar seikhlasnya. Ini karena mereka berkeinginan membantu masyarakat terdampak erupsi Semeru.
Muhammad Adi Bias – satu di antara pemilik kedai kopi yang ikut serta mengatakan, ‘buat saya, kopi menyatukan solidaritas manusia.’ Sama halnya seperti Adi, Fawas anggota KOKOS juga menambahkan, ‘buat saya, arti kopi itu ketenangan.’
Kokos terbentuk pada 2021. Komunitas lahir untuk mewadahi owner kedai kopi. Anggota KOKOS anak-anak muda yang produktif. Sebagian di antara mereka belum menikah dan baru lulus kuliah. Saat ini, KOKOS beranggotakan 17 pemilik kedai kopi.
Kehadiran KOKOS diharapkan menghidupkan bisnis kedai kopi di Sampang. Para anggota memiliki kecintaan terhadap kopi. KOKOS berencana merumuskan gagasan yang orientasinya kemajuan bisnis kopi.