Sayangi Ibumu, Jangan Tunggu Kau Rindu !
Kopi Bara – Hari itu, di suatu desa duduk termenung seorang perempuan yang tidak muda lagi. Raut mukanya penuh guratan penuaan, meski senyumnya mengisyaratkan sosok ini penuh cinta. Perempuan ini termenung dengan secangkir kopi yang sesekali disesapnya. Dalam keasrian dan kesunyian desa, ia berusaha menghibur diri dalam puncak kerinduan pada sang anak yang lama tidak menjenguknya.
Sobat Bara, ilustrasi ini hanya fiksi yang belum tentu jadi realita. Meski imajinatif, kerinduan seorang ibu pada anaknya tidak terpungkiri. Ibu sosok yang melahirkan sang anak menjadi pribadi dewasa nan mengagumkan. Sayang, ada kalanya ketika usia bertambah, kasih sayang seorang anak pada ibu terlupakan urusan duniawi.
Momen 22 Desember menjadi fase intropeksi seorang anak pada hakikat seorang ibu. Jika sempat, jenguklah Ibu Anda. Luangkan waktu bersamanya. Ajak bicara dan kenang masa kecil Anda, ketika Ibu merawat dalam kesederhanaan namun penuh kasih sayang.
Selama Tuhan memberi usia panjang untuk Ibu Anda, luangkanlah waktu untuk bercengkrama. Sampai kapan pun, Anda tetap seorang bocah atau gadis kecil di hadapan Ibu. Bukan uang atau barang mewah yang Ibu Anda inginkan. Melihat bocah atau anak gadisnya tumbuh menjadi orang baik, sudah menjadi kebanggaan Ibu. Jika Ibu Anda menyukai kopi, ajaklah menikmati kopi berdua. Pada momen inilah Anda menyadari, betapa bangganya terlahir dari seorang Ibu yang laksana pahlawan dalam hidup Anda.
Kopi Bara mengucapkan Selamat Hari Ibu. Semoga Tuhan senantiasa memberi kebaikan untuk Ibu kita semua.