Jual Kopi Barter Hasil Panen
Kopi Bara – Meski zaman telah modern, konsep barter masih berlaku di Indonesia. Setidaknya masih ada cara barter dalam transaksi di negeri ini. Barter menjadi cara seorang penjual kopi asal Ponorogo – Jawa Timur. Nun jauh di kota kecil Jawa Timur ini, seorang penjual kopi keliling bersedia menerima hasil pertanian sebagai alat pembayaran.
Adalah Pak Darmin seorang pria asal Ponorogo yang berprofesi sebagai penjual kopi dan gorengan di tengah sawah. Sampai saat ini ia menjajakan dagangannya dari pikulan, bukan gerobak atau kedai mewah.
Dalam kanal Youtube Kang Pardi, cara Pak Darmin menjadi sorotan. Cara ini jarang terjadi di realita. Darmin mengaku, cara ini ia lakukan berpuluh-puluh tahun. ’Dari zaman kuno saya mas. Sudah banyak tahun, nah ini saja saya pakai gerobak kuno,’ kata Darmin dalam bahasa Jawa di Youtube Kang Pardi.
Segelas Kopi Dibayar Pakai Hasil Pertanian
Damin menjajakan dagangan kopi dan gorengan di tengah sawah dengan pembayaran cara kuno. Ia masih memberdayakan sistem pembayaran barter yang menjadi tradisi zaman dulu. Damin mengatakan, untuk menyeruput secangkir kopi dan menikmati gorengannya, para petani membayar menggunakan hasil pertanian semacam gabah. Ia tidak pernah menentukan nominal berat padi yang diberikan.
Bisa Dapatkan 1 Karung Padi
Damin telah menjalani profesi ini selama 50 tahun. Menjajakan makanan dan minuman ke sawah, saat petani sedang memanen padi. Pembeli atau penikmat kopi, sekelompok petani yang mengerjakan sebidang sawah.
Satu petak sawah dikerjakan 4 hingga 8 orang petani. Usai mendapatkan kopi, mereka menukarnya dengan gabah sebagai upahnya. ‘Pak Damin bisa mendapatkan 1 karung gabah atau padi, yang ditukar dengan jajanan-kopi selama 1-2 hari.’