Studi : Peminum Kopi Aktif Bergerak Namun Kurang Tidur
Social media dan marketplace kami:
+62 853-7252-5758

Studi : Peminum Kopi Aktif Bergerak Namun Kurang Tidur

Kopi Bara – Kopi yang mengandung kafein, menjadi kesukaan orang yang mudah mengantuk. Alhasil orang yang meminum kopi sering terjaga dan bahkan susah tidur. Anggapan penggemar kopi identik orang malas, karena melek di malam hari, dan tidur di pagi hari. Akan tetapi temuan terbaru mengungkap, peminum kopi adalah orang yang aktif meski kurang tidur.

Penelitian ini dipublikasikan di The New England Journal of Medicine. Terungkap orang yang menyesap secangkir kopi per hari, lebih banyak bergerak tapi kurang tidur.

Gambaran besar temuan adalah bahwa tidak hanya ada satu konsekuensi terkait kesehatan dari mengonsumsi kopi, tetapi kenyataannya lebih rumit dari itu,’ kata Gregory Marcus – penulis utama studi yang juga seorang ahli jantung dan profesor kedokteran di Universitas California.

Dalam studinya, para penulis merekrut sekitar 100 orang dewasa sehat yang rata-rata berusia 39 tahun. Mereka membekali peserta dengan Fitbits untuk melacak langkah dan tidur, memonitor glukosa darah secara berkelanjutan, dan menggunakan perangkat elektrokardiogram untuk melacak ritme jantung.

Peserta ditugaskan minum kopi sebanyak yang mereka inginkan selama dua hari. Peserta lalu berpantang selama dua hari, dan mengulang siklus selama periode dua pekan.

Pada hari-hari saat mereka menyesap kopi, para peserta mendapatkan rata-rata 1.058 langkah dibanding saat berpantang. Namun, saat menyesap kopi, durasi tidur mereka 36 menit lebih sedikit. Semakin banyak kopi yang mereka minum, semakin banyak aktivitas fisik yang mereka lakukan, dan semakin sedikit tidur yang mereka dapatkan.

Jadi, mungkin jika seseorang sangat khawatir tentang risiko gagal jantung -misalnya mereka memiliki riwayat keluarga atau dokter memberi tahu mereka berisiko- mereka mungkin ingin menghindarinya,’ tutur Marcus.

Lebih lanjut, Marcus mengungkapkan, meski menyesap kopi mungkin meningkatkan aktivitas, namun ia tidak menganjurkan orang-orang untuk mengonsumsi kafein dalam dosis tinggi.

Mengenai hubungan antara asupan kopi dan kontraksi ventrikel prematur, kafein dapat mengandung metabolit aktif seperti aminofilin, yang digunakan dalam pengobatan asma dan dalam dosis tinggi, diketahui menyebabkan aritmia,’ kata Marcus.

Referensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Ada yang bisa dibantu?