Mocha – Varian Kopi Yang Sejatinya Dari Yaman
Kopi Bara – Jazirah Arab memiliki sejarah kopi yang maha agung. Sejak ratusan tahun silam, negeri padang pasir ini memiliki keunikan racikan kopi. Satu di antara misteri yang tidak banyak diketahui orang adalah Mocha atau Moka (dalam bahasa Indonesia). Varian kopi yang menjadi minuman kekinian ini, ternyata dari jazirah Arab.
Mocha tipikal kopi yang racikannya terbuat dari perpaduan espresso, cokelat dan susu. Rasanya yang unik nan enak, menjadikannya nikmat diminum hangat atau dingin. Tiada yang menyangka, Mocha berasal dari Yaman dan ada sejak abad 15.
Saat menjadi minuman di Yaman, Mocha menjadi minuman kaum Sufi. Sufi merupakan kaum yang membangun diri untuk menjauhi hal duniawi. Berikut fakta Mocha yang menjadi minuman favorit di jazirah Arab.
1. Minuman Para Kaum Sufi
Menurut World Coffee Research, bukti arkeologi pertama konsumsi minuman kopi ditemukan di kota Zabid-Yaman. Selama abad ke-15. penanaman kopi mulai di Yaman untuk memenuhi kebutuhan lokal.
Pada 1450, kaum Sufi Islam Yaman pertama kali minum kopi agar tubuh tetap terjaga saat salat larut malam. Ini yang menyebabkan transformasi lereng gunung menjadi lereng bukit bertingkat.
Masyarakat Yaman menemukan teknik bertani untuk menanam kopi. Setelah panen, kopi ini diolah menjadi varian bernama Mocha. Setelah menemukan Mocha, masyarakat Yaman mengenalkannya ke punjuru jazirah Arab
2. Menuju Eropa
Pada 1650, Yaman mengirimkan berton-ton biji kopi steril dari pelabuhan Al Mokka di Yaman. Masyarakat Eropa pertama yang mencicipi kopi Yaman adalah seorang pelaut Portugal. Saat itu, para penguasa Eropa menyambut dan menyajikannya sebagai minuman hitam yang menyegarkan tubuh dan menenangkan pikiran. Sejak itu pula perdagangan kopi di Yaman terus berkembang.
Untuk mempertahankan harga yang saat itu mahal dan menghindari penyebaran, pedagang kopi Yaman hanya menjual biji kopi yang dipanggang. Pada 1628, Belanda membeli kopi Yaman dan mendistribusikan ke negaranya.
3. Karakteristik
Greeney seorang peneliti kopi Yaman menyatakan, kopi Yaman ditanam secara tradisional tanpa bahan kimia. Karakteristik kopinya padat dengan rasa asam yang kaya. Keunikan kopi Yaman adalah prosesnya yang kering.
Al Arabiya – media Saudi menyatakan, ada proses bernama ‘The Natural Process‘. Proses ini merupakan yang tertua dan dianggap sebagai metode sederhana dan organik.
Setelah biji kopi dipetik, lalu dijemur di bawah sinar matahari. Pengeringan membuat kopi menjadi keras saat disentuh. Kopi kemudian menyusut dan menjadi coklat tua hingga hitam.
Proses pengeringan ini memberikan aroma fruity yang manis dan intens. Cita rasanya komplek dan berbeda dengan kopi manapun.