Ngomongin soal kopi, topik soal rasa selalu menjadi bahan obrolan yang seru. Ada yang bilang kopi itu harus pahit dan nendang, baru terasa mantap. Ada juga yang suka kopi dengan sentuhan rasa asam segar yang kompleks. Nah, kalau kamu termasuk salah satu dari dua kubu ini, bisa jadi kamu belum kenal lebih dalam dengan dua jenis kopi yang paling populer di dunia: kopi robusta dan arabika.
Yuk, kita bahas bedanya dari sisi rasa. Biar kamu makin paham dan bisa bilang, “Aku tim kopi yang ini!” dengan percaya diri.
Tim Kopi Robusta: Pahit, Pekat, dan Maskulin
Buat kamu yang suka kopi pahit, yang rasanya tegas dan langsung nyentak lidah maka besar kemungkinan kamu adalah pencinta kopi robusta. Kopi jenis ini punya karakter rasa yang lebih kuat, lebih pahit, dan kadang meninggalkan rasa getir di belakang lidah. Buat sebagian orang, ini justru kopi yang dicari.
Di kalangan penikmat kopi warkop, robusta sering disebut sebagai “kopi sejati.” Aromanya khas, cenderung earthy, woody, kadang bahkan seperti bau tanah basah atau tembakau. Bukan kopi yang ‘manis-manis’ apalagi penuh dengan tambahan pemanis dan topping lainnya. Ini kopi cocok untuk orang yang sering bilang, “Ngopi kok manis?”
Kenapa Kopi Robusta Bisa Pahit?
Kepahitan kopi robusta bukan tanpa alasan. Secara alami, biji kopi robusta mengandung kafein yang lebih tinggi dan lebih banyak senyawa klorogenik di dalamnya, dua hal yang berkontribusi pada rasa pahit yang dominan pada kopi robusta. Proses roasting yang dilakukan juga berpengaruh dalam rasa yang dihasilkan: kopi robusta sering disangrai lebih gelap untuk menguatkan karakter rasa “nendangnya.”
Tim Kopi Arabika: Lembut, Asam, dan Berkarakter
Berbeda dengan kopi robusta, kopi arabika adalah kopi yang dikenal dengan rasa yang lebih halus, berlapis, dan kompleks. Sentuhan rasa asam pada kopi arabika bukan seperti asam kecut yang mengganggu, tapi lebih ke arah rasa asam yang mirip citrus, berry, atau kadang mirip wine. Inilah kenapa banyak orang menyebut kopi arabika sebagai “kopi anak senja.”
Tapi jangan salah. Meski kesannya lembut dan kalem, kualitas kopi arabika seringkali jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kopi robusta. Di dunia specialty coffee sendiri, kopi rabika adalah primadona. Kopi dari Ethiopia, Colombia, hingga dataran tinggi Indonesia seperti Gayo dan Kintamani, semuanya didominasi arabika.
Asam di Arabika: Nikmat atau Ganggu?
Buat kamu yang belum terbiasa dengan kopi arabika, rasa asam dari kopi arabika mungkin akan terasa aneh. Tapi bagi yang sudah mengerti, keasaman ini justru jadi poin utama kopi arabika. Acidity pada kopi arabika bisa menambah dimensi rasa, membuat kopi terasa lebih hidup dan berkarakter. Jenis keasaman ini bisa berbeda-beda tergantung dari varietas kopi nya, cara menanam nya, dan metode roasting nya yang dipakai.
Kopi Robusta vs Kopi Arabika di Lidah Orang Indonesia
Secara umum, lidah orang Indonesia cenderung akrab dengan rasa kopi yang pahit. Itulah kenapa kopi robusta lebih banyak dipakai di warung kopi atau di dalam komposisi kopi sachet. Karena rasanya lebih cocok untuk teman begadang, ngobrol, atau sekadar bersantai sambil ngopi.
Tapi, kebanyakan generasi muda sekarang terutama yang mulai kenal dengan dunia kopi, pelan-pelan mulai membuka diri terhadap keunikan rasa arabika. Café-café kekinian bahkan lebih banyak menyajikan kopi arabika dengan berbagai metode seduh seperti V60, Aeropress, atau Cold Brew.
Kopibara hadir buat menjembatani selera dua dunia ini. Kami percaya bahwa kopi bukan soal memilih antara robusta ataupun arabika, tapi soal menemukan rasa yang pas buat lidah kamu. Makanya, kami menyediakan:
- Robusta Signature – buat kamu yang cari cita rasa kopi pahit nendang dengan efek melek seharian.
- Arabika Premium – mulai dari Gayo, Kintamani, hingga Bajawa, kami menyajikan keasaman seimbang dan aroma menawan.
- Kopi Blend Arabika & Robusta – perpaduan pas antara kuatnya rasa kopi robusta dengan asamnya kopi arabika, cocok buat kamu yang ingin mendapatkan rasa dari keduanya.
Tips Memilih Kopi Berdasarkan Rasa
Kalau kamu masih bingung mau pilih yang mana, coba pertimbangkan beberapa hal ini:
- Tujuan minum kopi: Kalau kamu butuh tenaga ekstra, kopi robusta bisa jadi pilihan. Kalau buat santai sambil kerja, kopi arabika lebih cocok.
- Selera pribadi: Suka rasa kopi yang pahit pekat? Maka cobalah kopi robusta. Tapi kalau lebih suka rasa kopi yang fruity dan ringan? Maka kopi arabika lah jawabannya.
- Cara seduh: Kopi robusta enak diseduh menggunakan metode kopi tubruk. Kopi arabika lebih cocok untuk metode manual brew. Tapi jangan takut untuk bereksperimen ya, kopi tubruk arabika juga bisa mantap!
Kopi itu kaya rasa. Setiap jenis punya cerita, karakter, dan penggemarnya sendiri. Entah kamu Tim Robusta yang maskulin dan berani, atau Tim Arabika yang elegan dan berlapis rasa, satu hal yang pasti: semua orang berhak menikmati kopi yang mereka suka.