Bintang Bola Indonesia Jadi Duta Produk Kopi Jepang

Kopi Bara – Penggemar sepakbola sejati pasti tahu JLeague alias kompetisi sepakbola Jepang. Liga yang mulai berkompetisi pada 1993, menjelma menjadi satu di antara kompetisi elit di Asia. JLeague bukan sekadar liga yang melahirkan pemain Jepang bertalenta. Liga Jepang juga menjadi ‘rumah’ bagi bintang sepakbola dunia. Gary Lineker – Inggris, Diego Forlan – Uruguay pernah berkarier di JLeague. Andres Iniesta – bintang Spanyol dan Barcelona bahkan sampai sekarang masih bermain di Vissel Kobe.

JLeague juga tidak sekadar ‘rumah’ pemain bintang, pemain muda bertalenta juga berkarier di Liga Jepang. Satu di antara pemain muda, ada pemuda dari Indonesia. Pratama Arhan pemuda 20 tahun yang kini bermain di Tokyo Verdy. Meski Tokyo Verdy masih bermain di JLeague 2 alias tier 2 Liga Jepang, popularitas mantan pemain PSIS mendapat apresiasi dari penggemar bola Jepang.

Arhan mencuri perhatian warga negara Indonesia yang bekerja atau berwisata di Negeri Sakura. Para pekerja dan wisatawan ini tertarik melihat permainan Tokyo Verdy yang mengontrak pemain asal Indonesia. Meski Arhan jarang bermain di tim utama karena usianya yang masih belia, animo penonton ke stadion Ajinomoto (kandang Tokyo Verdy) ramai.

Belum setahun berkarier di Liga Jepang, Arhan membuktikan jika dirinya mendapat perhatian dari penggemar sepakbola di Negeri Sakura ini. Terbaru, Arhan menjadi brand ambassador alias bintang iklan produk kopi asal Jepang. Kadatuan Koffie – perusahaan kopi asal Jepang yang memproduksi kopi asal Indonesia. Kadatuan meluncurkan edisi khusus Pratama Arhan. Kopi kemasan 250 gram edisi Arhan dipromosikan seharga 3.000 Yen atau sekitar 300 ribu Rupiah.

Tidak hanya itu, Kadatuan juga memasarkan kemasan premium. Kemasan ini dipromosikan seharga 150 ribu Yen atau sekitar 15 juta Rupiah. Mahal, karena kemasan premium sudah termasuk jersey Tokyo Verdy bertanda tangan Pratama Arhan. Kemitraan Arhan dengan sepakbola dan produk kopi, semoga menciptakan keuntungan di kedua pihak. Setidaknya pesepakbola di mancanagera mampu mennghasilkan potensi bisnis dalam sepakbola.

Sumber