Dorong UKM Kopi Tembus Pasar Global, Bumi Boga Laksmi Siapkan Kerangka Bisnis
Kopi Bara – PT Bumi Boga Laksmi turut mendukung pertumbuhan kopi Tanah Air melalui program hilirisasi komoditas kopi. Bahkan perusahaan olahan kopi yang tengah berjalan satu dekade itu, siap merangkul Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sektor kopi supaya berdaya saing global. Terlebih, periode 2022/2023 menjadi titik prestasi yang membanggakan bagi industri kopi Indonesia.
Derby Sumule – Bean Specialist and Procurement Bumi Boga Laksmi menyebut pihaknya siap memainkan peran penting sebagai penggerak perubahan dan mendorong para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Nantinya, para pelaku UKM sektor kopi tidak hanya berfungsi sebagai pemasok biji kopi mentah, tetapi juga sebagai produsen produk kopi olahan yang memiliki nilai tambah.
‘Langkah ini tidak hanya membuka peluang keuntungan lebih besar, tetapi juga merespons permintaan konsumen global yang semakin mengapresiasi produk berkualitas tinggi dan ramah lingkungan,’ ujar Derby dalam keterangannya dikutip Jumat 28 September 2023.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya pada sidang Tahunan MPR/DPR pada 16 Agustus 2023 lalu soal potensi Indonesia yang begitu besar, perlu adanya keberlanjutan supaya menghasilkan produk akhir industri yang bernilai tambah.
Sementara itu, Syahrul Yasin Limpo – Menteri Pertanian, ketika Groundbreaking Center of Excellence (CoE) Kopi Nasional sekaligus Soft Launching Produk Hilirisasi Perkebunan di Solokan Jeruk, Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, menyampaikan bahwa, selain branding kuat, adalah melakukan penguatan kelembagaan, pemberdayaan petani dan kemitraan, sekaligus mengangkat produk kopi nasional di kancah internasional.
Kendati begitu, kata Derby, ada tantangan signifikan dalam melibatkan pasar kopi internasional adalah keberlanjutan produk pangan. Pasalnya, meskipun biji kopi mentah tetap dicari, pihaknya bersama para mitra, petani kopi lokal, dan pemerintah, berkomitmen untuk mendorong penerapan praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
‘Dengan demikian, kita bisa menghasilkan produk kopi olahan yang memenuhi standar internasional dalam aspek keberlanjutan,’ jelas Derby.
Menurut laporan Statistik Indonesia 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kopi Indonesia mencapai 794,8 ribu ton pada 2022, meningkat sekitar 1,1% dibanding tahun sebelumnya year-on-year (yoy),
Berangkat dari data tersebut, secara nyata Indonesia berhasil menjadi negara penghasil kopi terbesar ke-3 di dunia setelah Brazil dan Vietnam. Hal itu memperlihatkan potensi luar biasa yang dimiliki oleh industri kopi Tanah Air dengan salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni melalui hilirisasi: menghubungkan ekosistem dari hulu hingga hilir.
Lantas dalam upaya mewujudkan visi penguatan hilirisasi dan penetrasi ke market global yang lebih kuat, Bumi Boga Laksmi yang berkantor pusat di Gunung Putri Bogor itu, yang memiliki lahan seluas 5 hektar dan dengan kapasitas produksi 17 ton kopi per hari telah mengantongi sertifikasi ISO 22000, Halal, BPOM, GMP dan HACCP. Hal tersebut digunakan sebagai acuan atas penerapan sistem produksi yang telah memenuhi standar keamanan pangan yang ketat.
Bumi Boga Laksmi juga menanamkan komitmen dalam tahapan distribusi mengingat kunci utama kesuksesan proses hilirisasi ini juga terletak pada konsistensi kualitas produk, pengaturan volume produksi yang stabil, serta pengiriman tepat waktu, di mana elemen-elemen tersebut merupakan tiang penopang keberhasilan hilirisasi.
Lebih dari sekadar perusahaan produksi kopi, kata Derby, Bumi Boga Laksmi mendukung realisasi tidak hanya program hilirisasi kopi, tetapi juga ekspansi dukungan untuk menunjang peningkatan kegiatan ekspor kopi.
Melalui inovasi berkelanjutan, kualitas berstandar global, serta komitmen terhadap keberlanjutan, Bumi Boga Laksmi bertekad untuk mengekspresikan keunikan cita rasa khas Indonesia dalam setiap tegukan cangkir kopi di seluruh penjuru dunia.
*Artikel ini penerbitan ulang dari Tren Asia yang memberitakan PT. Bumi Boga Laksmi