El Nino Ancam Pelaku Industri Kopi Nusantara
Social media dan marketplace kami:
+62 853-7252-5758

El Nino Ancam Pelaku Industri Kopi Nusantara

Kopi Bara – Kalangan industri kopi dan praktisi kopi mewaspadai El Nino 2023. Fenomena ini berpotensi mengacaukan produksi kopi Nusantara. Satu di antara varian kopi yang terdampak adalah kopi Sumatra Utara.

Ujiana SianturiKetua Dewan Kopi Indonesia mengatakan, bahwa fenomena El Nino bisa memperburuk produksi kopi Sumut. ‘Industri kopi Sumut bisa semakin rusak,’ kata Ujiana.

Ujiana yang juga Ketua Asosiasi UMKM Sumut menambahkan, El Nino menambah beban petani kopi Sumut yang saat ini sedang limbung. Menurut Ujiana, kini stok kopi di Sumut sangat kurang karena gagal panen, salah satunya akibat iklim. Ekspor pun sulit padahal harga kopi sedang tinggi.

Pada perdagangan internasional, harga kopi kualitas terbaik untuk ekspor disebut Ujiana mencapai sekitar Rp 140 ribu per kilogram, lebih tinggi dari biasanya yang Rp 90 ribu. “Selain itu, ada pula serangan jamur pada kopi dan pohonnya meranggas sehingga tidak berbuah. Ini membuat kami tidak berani menandatangani kontrak (ekspor-red),” kata dia.

Belum berhenti sampai di sana, industri kopi di Sumut juga terganggu dengan adanya Undang-Undang Anti Deforestasi Uni Eropa (EUDR) yang resmi berlaku mulai pertengahan Mei 2023. Regulasi menyatakan, setidak-tidaknya tujuh komoditas yaitu sawit, kopi, kayu, daging, karet, kacang kedelai dan kakao, beserta produk turunannya, tidak boleh diekspor ke negara-negara anggota Uni Eropa jika tidak memenuhi syarat deforestasi atau penggundulan hutan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, ada 50-60 persen peluang terjadinya El Nino di Indonesia pada semester kedua tahun 2023 dengan puncaknya diyakini pada Agustus.

Salah satu dampak El Nino yang sangat diwaspadai adalah terjadinya gagal panen. Gagal panen ini akan membuat kurangnya stok beras yang berujung pada meningkatnya harga.

Berdasarkan BMKG, El Nino merupakan fenomena memanasnya suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan itu meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Referensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Ada yang bisa dibantu?