El Nino – La Nina, Ancam Kopi Indonesia
Kopi Bara – Musim hujan telah tiba di Indonesia. Periode Desember menjadi puncak musim hujan tiap tahunnya. Satu di antara dampak musim hujan adalah pada sektor hortikultura. Kopi yang menjadi produk unggulan Indonesia, waspada saat musim hujan tiba.
Indonesia termasuk negara penghasil dan eksportir kopi terbesar ketiga di dunia. Dua varian kopi unggulan asal Indonesia adalah Arabika dan Robusta. Kewaspadaan patut jadi perhatian, karena fenomena El Nino dan La Nina berdampak pada produksi kopi. El Nino adalah kondisi sebagian wilayah mengalami kekeringan, sedangkan La Nina kondisi yang menyebabkan curah hujan tinggi dan merata setiap tahunnya.
Doktor Elza Sumairni – peneliti IPB (Institut Pertanian Bogor) menyatakan, ‘kondisi hujan ke panas yang tidak menentu, berpengaruh terhadap produksi pertanian kopi.’ Pernyataan ini disampaikan pada diskusi ‘Keberlanjutan Industri Kopi di Tengah Ancaman Krisis Iklim’ di Jakarta, Selasa 6 Desember 2022.
Indonesia mencatat produksi lebih 70 % lkopi Robusta, sisanya adalah kopi Arabica. Elza menambahkan, ‘pada periode El Nino dan La Nina produksi kopi turun karena air hujan. Kopi, tanaman yang tidak bisa kekurangan air dan tidak bisa terkena banyak air. Ini karena beberapa waktu tertentu kopi memerlukan periode kering.’
Perubahan iklim menyebabkan pergeseran sentra produksi atau kesesuaian lahan terhadap kopi. Perubahan iklim memicu peningkatan suhu. Peningkatan ini berpengaruh pada daerah penghasil kopi Arabica. Sekitar 80% daerah penghasil kopi Robusta tidak sesuai iklimnya. Kopi Robusta yang awalnya di sekitar 400 mdpl lahannya, bergeser ke daerah yang lebih tinggi karena peningkatan suhu.