Indonesia Sukses Gelar Pameran Kopi di Belanda
Kopi Bara – Pemerintah Indonesia tiada henti berupaya memajukan kopi Nusantara di mancanegara. Beragam acara digelar untuk mengenalkan dan memasarkan kopi Indonesia di pasar luar negeri. Komitmen ini menjadi langkah konkret pemerintah menjadikan kopi Indonesia sebagai komoditas nomor satu. Terbaru, Kementerian BUMN mendukung pameran kopi internasional di Belanda.
Erick Thohir – Menteri BUMN ikut serta dalam pameran Pasar Kopi yang digelar Roemah Indonesia BV dan Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara, di Posthoornkerk, Amsterdam, Belanda. Acara diadakan pada Sabtu (3 September 2022). Pasar Kopi merupakan agenda kerja Menteri dalam kunjungan kerja di Belanda.
Erick Thohir menyatakan, Pasar Kopi bertujuan mengangkat posisi Indonesia agar menjadi negara penting dalam rantai suplai perdagangan kopi Indonesia di tingkat internasional. Indonesia membawa sampel kopi lebih setengah ton dengan 97 jenis kopi, mulai green bean hingga produk turunannya. Kopi-kopi berasal dari 11 daerah, yakni Bali Kintamani, Dieng, Flores, Gayo, Ijen, Java Preanger, Karo, Kerinci, Lampung, Mandailing, Toraja.
“Agenda bertajuk Indonesian Coffee Market : Coffee Revolution sangat bagus karena membawa pengunjung mengenal perjalanan kopi nasional. Sambil mencoba beragam kopi asli hasil perkebunan Indonesia, mereka juga akan disuguhkan pameran sejarah produksi kopi, serta berbagai jenis kopi dan produk turunannya,” ujar Erick saat membuka Pasar Kopi di Posthoornkerk, Amsterdam, Belanda.
Selain mengupayakan pemasaran kopi, Menteri BUMN menilai keragaman dan kesinambungan kopi terhadap alam, serta keberlanjutannya di masa depan juga dinarasikan dengan baik. Erick menyampaikan, BUMN mendukung penuh kebangkitan industri kopi nasional. Ini ia tunjukan pada pada awal 2022 dengan meluncurkan inisiatif Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara.
Pada agenda ini, Erick juga menyaksikan tanda tangan kontrak pembelian kopi antara stakeholders PMO Kopi Nusantara, termasuk PTPN Group, dengan importir asal Belanda. Nilai transaksi awal kerja sama mencapai 5,6 juta Dolar AS, terdiri atas 2,5 juta Dolar AS kontrak pembelian dan sisanya 3,1 juta Dolar AS berupa nota kesepahaman.