Ini Cara Tepat Minum Kopi Pagi Hari
Social media dan marketplace kami:
+62 853-7252-5758

Ini Cara Tepat Minum Kopi Pagi Hari

Kopi sebaiknya tak diminum setelah baru saja bangun pagi. Ada beberapa hal yang menjadi alasannya, terutama terkait dengan kesehatan.

Minum kopi di pagi hari saat hormon kortisol meningkat adalah hal yang sia-sia. Sebab, saat itu hormon kortisol secara alami melonjak dalam tubuh bersama dengan adrenalin untuk memberi energi dan membantu orang menjadi fokus.

Hormon kortisol adalah hormon stres tubuh. Oleh karenanya, penting untuk menunggu kadar kortisol mereda terlebih dahulu sebelum mengonsumsi kafein.

Hal itu memungkinkan setiap sumber energi dapat dimanfaatkan satu per satu. Jadi, alih-alih mendapatkan satu lonjakan yang besar, lebih baik mendapatkannya dalam periode energi yang lebih tenang untuk waktu lama.

Memasok kafein ketika tubuh telah memiliki kortisol yang tinggi justru dapat menyebabkan perasaan gelisah. Apalagi, bagi orang yang sedikit sensitif terhadap kopi.

“Ada beberapa ilmu di balik mengisolasi kafein dan kortisol puncak sehingga mereka tidak saling berhadapan dan memiliki efek negatif dalam tubuh (seperti kegelisahan),” jelas ahli diet terdaftar, Tracy Lockwood Beckerman, dikutip dari laman Huffpost, Jumat (12/7).

Beckerman menjelaskan, berkat kortisol, kewaspadaan dan fokus cenderung memuncak 30-45 menit setelah orang bangun tidur. Jadi untuk merasakan sensasi kafein yang sebenarnya, cobalah menunggu sebentar sebelum menyeruput kopi.

Namun, jika Anda mencari banyak kafein dan tidak cenderung gelisah karena kopi, jangan khawatir untuk menundanya. Ahli bedah kardiotoraks di The International Heart and Lung Institute Center for Restorative Medicine, Dr. Steven Gundry, mengatakan  bahwa menggabungkan kafein dengan lonjakan energi pagi yang alami bisa menjadi cara yang bagus untuk melakukan tugas berat, seperti olahraga pagi.

“Kortisol umumnya mulai meningkat sekitar jam empat pagi, seperti halnya epinefrin (adrenalin), yang membantu Anda siap untuk hari itu. Keduanya menyebabkan gula darah (glukosa) naik sehingga Anda memiliki banyak bahan bakar yang tersedia,” jelasnya.

Kafein dalam kopi, menurut Gundry, juga meningkatkan glukosa. Oleh karenanya, jika kita ingin bangun dan beraktivitas, terutama untuk berolahraga atau berjalan santai, minum secangkir kopi di pagi hari tidak akan menjadi masalah.

Menurut pekerja sosial klinis berlisensi dan pendiri Humantold, Peter Douglas, antisipasi yang disebabkan oleh penundaan dapat meningkatkan indra dan kepuasan kita dengan zat apa pun, termasuk kafein. Sebab, ketika secangkir kopi pagi menjadi bagian dari rutinitas, maka sensasinya dapat terprediksi.

“Anda akan menciptakan hal baru dengan menunda cangkir pertama,” kata dia.

Salah seorang psikoterapis holistik yang berbasis di New York, Alison Stone, mengatakan, mungkin layak juga untuk bereksperimen tentang waktu terbaik untuk minum kopi pagi. Caranya ialah dengan menunda minum kopi sampai kita benar-benar dapat menikmatinya.

“Jika pagi Anda kacau lalu Anda meneguk kopi karena kebiasaan, mungkin patut dicoba untuk bereksperimen dengan menunda cangkir itu sampai Anda memiliki dua hingga tiga menit untuk benar-benar bisa menikmatinya,” katanya.

Menurut Lockwood, orang yang rentan menjadi gelisah akibat asupan kafein sebaiknya minum kopi setelah sarapan. Dia mengatakan, untuk mendapatkan energi yang tenang, minum kopi bersamaan dengan makan pagi dapat menguntungkan karena kita tidak menuangkan kafein ke dalam sistem tubuh tanpa lapisan pelindung makanan untuk menumpulkan penyerapannya yang cepat.

“Pastikan juga untuk minum segelas air,” ujar penulis The Better Period Food Solution ini.

Lockwood menyebut, reaksi terhadap kafein bervariasi bagi tiap orang. Mereka yang tidak mengalami gelisah karena kafein dapat mencoba bereksperimen dengan waktu yang berbeda untuk minum kopi. Jadikan ini sebagai eksperimen pagi hari dan nilai tingkat energi Anda setelah satu hari minum kopi sebelum sarapan dan hari lainnya setelah sarapan.

“Kafein adalah pengalaman yang sangat individual, jadi penting untuk menyesuaikan diri dengan tubuh Anda sendiri dan buatlah keputusan berdasarkan itu,” jelas Lockwood.

Sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Ada yang bisa dibantu?