Kopi Aceh, Dari Mantra Sampai Semerbak Aroma ke Mancanegara
Aceh, inilah daerah terujung di Indonesia. Serambi Mekah menjadi julukan Aceh. Pemerintah Indonesia memberikan status daerah istimewa dan otonomi khusus. Provinsi berpenduduk lebih 5 juta orang ini kaya budaya termasuk kekayaan alam. Satu di antara kekayaan alam Aceh adalah kopi.
Kopi Aceh, kopi dari daerah Gayo. Kopi Aceh Gayo menjadi sebutan untuk kopi ini. Arabika menjadi varian kopi yang menjadi andalan. Kopi Aceh berasal dari perkebunan Gayo yang ada di kota Takengon – Aceh Tengah.
Kopi Aceh Gayo berkarakter. Ini terlihat pada rasa rempahnya (spicy) dan tingkat keasamannya yang sedang. Kopi Aceh Gayo juga punya karakter clean. Ini mengartikan kopi Aceh Gayo sering dijadikan house blend dengan kopi lainnya, utamanya robusta.
Karakteristik yang dimiliki kopi Aceh menjadi keunggulan. Keunggulan yang menjadi ciri khas kopi Aceh Gayo karena beberapa faktor :
1. Geografis
Kopi Aceh Gayo tertanam di dataran tinggi. Dataran tinggi di kota Takengon menghasilkan biji kopi berkualitas. Kualitas kopi Aceh Gayo bahkan mendapat sertifikasi Kementerian Pertanian.
2. Iklim
Iklim yang sejuk dan kontur tanah yang berbukit. Kondisi ini mendukung proses budidaya kopi Aceh Gayo. Perkebunan di kota Takengon berada di 1.000 meter di atas permukaan laut. Ini juga memengaruhi kualitas biji kopi saat panen.
3. Pengolahan
Para petani kopi di Aceh melakukan sistem pengolahan basah (wet hulling). Sistem pengolahan ini menghasilkan kopi beraroma khas. Tidak sekadar aroma, sistem pertanian organic yang dipakai petani kopi Aceh, juga menghasilkan kopi bercita rasa terbaik.
Sejumlah aspek ini masih ditambah budaya masyarakat Aceh dalam menanam kopi. Masyarakat Aceh masih menjaga budaya sastra lama. Pembacaan mantra yang menjadi bagian sastra lama Indonesia masih dijaga petani kopi di Aceh.
“Bismillah. Siti kewe. Kunikahkan kau dengan angin. Tanah jadi saksimu. Air jadi walimu. Hari jadi saksi kalammu”. Itulah ungkapan sastra lama yang menjadi ungkapan petani kopi di Aceh dengan harapan kopi yang terpanen menjadi terbaik.
Status kopi terbaik nyatanya bukan slogan. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Aceh, kopi Aceh Gayo menjadi kopi andalan kafe ternama nasional dan internasional. Satu di antara kafe ternama asal Amerika, sekitar 80 persen kopinya menggunakan kopi Aceh Gayo.
Rizwan Husen – Ketua Koperasi Baburayan Takengon-Aceh mengatakan, “jaringan kafe asal Amerika menggunakan kopi Aceh Gayo yang merupakan varian arabika. Kekhasan kopi Aceh Gayo yang harum dan bercita rasa otentik menjadi alasan waralaba kafe asal Amerika ini menggunakan kopi Aceh Gayo untuk menunya.”
Kopi Aceh Gayo juga mendapat sertifikat merek kolektif dari Kemenkum-HAM. Sertifikat ini sekaligus proteksi hak kekayaan intelektual dari pemerintah Indonesia. Dengan terbitnya sertifikat Kemenkum-HAM, kopi Aceh Gayo menjadi produk alam Indonesia yang tidak bisa dipalsu dan tidak bisa diakui negara lain.
Sekarang kekhasan dan keunikan kopi Aceh Gayo ada di produk Kopi Bara. Kopi persembahan PT. Ganesha Mandiri Bhakti. Perusahaan yang berlokasi di jalan Musi 21 Surabaya ini menghadirkan varian Arabika Gayo kemasan 200 gram dan 1 kilogram.
Produk kopi Aceh Gayo ini tersedia di toko online Bukalapak, Shopee, dan Tokopedia. Pecinta kopi bisa memilih satu di antara toko online dengan keyword Kopi Bara Official. Penikmat kopi juga bisa kontak hotline 0853 7252 5758. Mengakhiri tulisan ini, terimalah salam kami, Kopi Bara – Semangat Bara Untuk Nusantara.
*Artikel ini termuat di Kabar Jatim pada 11 Juni 2020