Kopi Di Negeri Ini 'Meroket' Akibat Kebijakan Lockdown
Social media dan marketplace kami:
+62 853-7252-5758

Kopi Di Negeri Ini ‘Meroket’ Akibat Kebijakan Lockdown

Kebijakan lockdown yang dilakukan Vietnam mengganggu pasokan kopi dunia. Fitch Solutions memprediksi harga kopi akan tetap relatif tinggi hingga 2022. Ternyata, Vietnam merupakan salah satu eksportir kopi terbesar di dunia. Negara tersebut sedang bertarung melawan pandemi Covid-19, dan memberlakukan lockdown di kota Ho Chi Minh yang merupakan hub ekspor Vietnam. Kondisi ini memengaruhi pengiriman kopi dan barang-barang ekspor lainnya.

Dilansir dari CNBC International, Kamis (16/9/2021), ekspor kopi Vietnam turun 8,7% di Agustus 2021 dibandingkan Juli 2021, menjadi 111.697 ton. Antara Januari hingga Agustus 2021, Vietnam telah mengekspor 1,1 juta ton kopi, turun 6,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun dalam catatan Reuters, pendapatan Vietnam dari ekspor kopi pada periode Januari-Agustus 2021 naik tipis 2% menjadi US$ 2 miliar.

Turunnya ekspor kopi dari Vietnam serta lesunya produksi dari negara-negara produsen kopi terbesar dunia, telah mendorong harga kopi naik. Harga futures untuk kopi arabika yang menjadi acuan dunia, telah meroket 45,8% pada tahun ini. Sementara harga futures untuk kopi robusta meroket 52,2%, menurut data dari Revinitiv.

Brasil, selaku produsen kopi terbesar dunia, saat ini mengalami cuaca gelombang dingin dan panas yang merusak dari tanaman-tanaman seperti kopi. Cuaca buruk juga mengganggu panen kopi di Kolombia. Belum lagi munculnya varian Covid-19 bernama Mu, yang mengganggu kegiatan produksi kopi. Semua ini membuat produksi kopi dunia turun.

“Pada saat yang sama, permintaan kopi di Eropa dan Amerika Serikat akan naik dalam beberapa bulan ke depan, karena kebijakan pembatasan kegiatan karena Covid-19 mulai diperlonggar. Kafe-kafe kopi akan kembali buka,” demikian laporan Fitch Solutions.

Proyeksi harga kopi dunia di 2021 secara rata-rata naik dari US$ 1,35 per pound menjadi US$ 1,6 per pound. Untuk tahun depan proyeksinya juga dinaikkan dari US$ 1,25 per pound, menjadi US$ 1,5 per pound.

Soal Covid-19 di Vietnam, tahun lalu negara tersebut melaporkan hanya terdapat 1.465 kasus positif dan 35 kasus meninggal. Namun pada Selasa minggu ini, jumlah kasus positif meledak menjadi 635.000 orang, dengan 15.900 kasus kematian.

Vietnam sedang berjuang melawan pandemi. Saat ini dilaporkan baru 5,7% populasi penduduknya yang sudah divaksinasi penuh. Pihak otoritas di Vietnam pada Senin awal pekan ini mengumumkan lockdown selama dua pekan di kota Ho Chi Minh, yang merupakan kota pusat bisnis dan pusat penyebaran Covid-19.

Saat ini Vietnam memegang peranan penting dalam rantai suplai industri manufaktur dunia, mulai dari kopi, tekstil, hingga semi konduktor. Pakaian olahraga utama dunia seperti Nike, Under Armour, hingga Lululemon melakukan produksi di Vietnam. Bahkan, Samsung Electronics juga melakukan produksi di negara tersebut.

Untuk kopi, suplai produksi dunia diprediksi mulai rebound pada musim panen di 2022/2023. Harga mulai turun di 2023 menjadi US$ 1,2 per pound, menurut prediksi Fitch Solutions.

Sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Ada yang bisa dibantu?