Pakar : Konsep Kafe Menentukan Omzet Bisnis
Social media dan marketplace kami:
+62 853-7252-5758

Pakar : Konsep Kafe Menentukan Omzet Bisnis

Kopi Bara – Menikmati kopi di luar rumah bukan sekadar hobi. Aktivitas ini telah menjadi gaya hidup masa kini. Rapat bersama klien, menghilangkan penat, atau sekadar hangout bersama rekan, menjadi alasan seseorang memiliki kafe, kedai, bahkan warung kopi. Bagi pemilik bisnis kopi, ini menjadi peluang. Untuk mewujudkan peluang ini menjadi kenyataan bahkan untuk secara keuangan, pakar bisnis menyarankan konsep tepat untuk pebisnis kopi.

SoegimitroPakar Digital Branding, menyatakan, pemilik brand kopi perlu memperhatikan tempat nongkrong. Penataan konsep dengan tepat, menjadikan bisnis kopi menjadi ajang iklan dan promo gratis. Soegimitro menambahkan, tempat nongkrong berpengaruh untuk penikmat kopi, membeli kopi.

“Tempat nongkrong itu juga pengaruh, karena tempat nongkrong bukan dibangun untuk tempat nongkrong, melainkan juga membangun brand, karena ketika orang duduk di sana, foto itu kita diiklankan, gratis,” ujar Soegimitro dalam acara grand opening kafe-resto di Jakarta Barat.

Pakar digital branding Soegimitro dalam acara grand opening Lezeat di Srengseng, Jakarta Barat, Sabtu (3/9/2022). (Dini/Suara.com)
                       Soegimitro dalam acara grand opening kafe-resto di Jakarta (Courtesy – Suara.com)

Menurut Soegimitro, dibanding beriklan di televisi atau media lainnya yang buang-buang anggaran, unggahan di media sosial menyasar target yang tepat. “Atau seperti kemarin Citayam, ada kopi yang begitu terkenal seolah sponsori kegiatan Citayam Fashion Week, padahal itu lucky banget, itu strategi hebat banget, branding yang tanpa sengaja dan jadi viral,” sambung Soegimitro.

Ia juga menegaskan, memiliki brand dengan ciri khas yang unik dan jadi pembeda dengan orang lain tidak kalah penting. Satu di antaranya, inovasi kopi yang ia buat untuk kafe-resto di Jakarta.  ‘Jadi awal bikin aku pengen bikin kopi warna biru, jadilah sekarang setelah hampir 1 bulan dari pertama kali sejak ide muncul hingga tahap penyempurnaan,” ungkap Soegimitro.

Sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Ada yang bisa dibantu?