Pebisnis Kopi Asal China, Pekerjakan Barista Difabel Netra
Social media dan marketplace kami:
+62 853-7252-5758

Pebisnis Kopi Asal China, Pekerjakan Barista Difabel Netra

Kopi Bara – Kopi menjadi keunikan dalam kehidupan manusia. Minuman ini tidak mengenal batasan usia, gender, juga strata ekonomi. Kopi bahkan menembus batas, dengan memberi kesempatan sama bagi yang terlahir normal atau tidak. Seorang pria asal China, membuktikannya. Berbekal kecintaannya pada kopi, pria ini membuka kafe yang stafnya tuna netra dan memberi pelatihan kopi untuk tuna netra pula.

Wang Tian – pendiri Bear Paw Cafe di Shanghai, sempat viral pada 2020. Waktu itu Wang mengenalkan afe kopi yang dikelolanya beserta stafnya yang tuna rungu. Sekarang Wang membuka cabang kafenya dengan staf tuna netra.

Sebagaimana Kopi Bara kutip dari China Daily, Seed Shop adalah cabang baru dari Bear Paw (milik Wang Tian). Lokasinya di Times Square, Distrik Pudong, Shanghai. Kafei kopinya berbentuk seperti biji pohon ek dan dua barista-nya Yin Tianbao dan Yin Tianyou, difabel netra. Berdasarkan pengalaman pengunjung, kopi bikinan mereka terkenal enak.

“Kami menerima banyak pesan sebelumnya dari organisasi yang peduli dengan penyandang cacat dan organisasi kesejahteraan sosial. Mereka mengatakan mereka akan datang ke pembukaan untuk mendukung saudara-saudara tunanetra. Sekitar 2.000 orang diperkirakan akan menghadiri acara pembukaan,” kata Wang.

Sudah lama menjadi impian Wang untuk memberdayakan penyandang disabilitas. Setelah kesuksesan Bear Claw Cafe, Wang mendapat inspirasi mempekerjakan orang-orang dengan gangguan penglihatan. Beberapa tantangan harus dihadapi oleh Wang dan karyawan tunanetranya, yaitu melatih anak laki-laki tentang cara membuat cangkir kopi yang enak dan menemukan peralatan yang dapat digunakan dengan aman oleh tunanetra.

Yin Tianbao satu di antaranya stafnya, terlahir tuna netra dan berusia awal 20-an. Saat ini  ia adalah manajer kafe. Untuk mempercepat pembukaan kafe, Yin berlatih membuat lebih dari 100 cangkir kopi setiap hari. “Tidak ada cara lain selain berlatih berulang-ulang,” kata Yin Tianbao. “Melatih memori otot lebih mudah diucapkan daripada dilakukan,” katanya.

Yin sempat ingin menyerah berkali-kali, tetapi, setelah diberi 10 persen dari bisnis, ia bertahan. Ia sekarang dapat membuat secangkir kopi yang enak dalam dua menit dan menguasai pembuatan latte. Yin menginspirasi saudara kembarnya Yin Tianyou untuk mengikuti jejaknya dan menjadi barista juga.

“Membuat kopi telah menunjukkan kepada saya bahwa saya harus berani dan mau mencoba hal-hal baru. Sukses datang dari kegagalan. Jika saya bisa berhasil dalam hal ini, mungkin saya bisa berhasil dalam banyak hal lainnya,” kata Yin Tianbao.

Menurut statistik Federasi Penyandang Cacat China, jumlah penyandang disabilitas di seluruh negeri telah mencapai 85 juta, termasuk 17 juta orang dengan gangguan penglihatan. Wang mengatakan,  meskipun ada banyak orang tunanetra yang ingin bekerja, sangat sedikit peluang bagi mereka selain bekerja sebagai terapis pijat atau operator telepon.

Wang menambahkan, kafe baru ini dikembangkan melalui diskusi dengan Yin Tianbao. bertujuan untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan peralatan sesuai untuk karyawan penyandang disabilitas. Menurut Wang, Toko Benih menjadi template untuk orang lain dan berpotensi diluncurkan di lokasi lain di seluruh negeri.

Wang dan timnya bersedia memberikan pelatihan gratis di Shanghai. Wang berharap, pelatihan barista gratis yang ia berikan, memberi kesempatan difabel netra di China membuka usaha kafe atau kedai kopi.

Sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Ada yang bisa dibantu?