Sepuluh Hari Akhir Ramadan, Ibadah Harus MemBARA !
Social media dan marketplace kami:
+62 853-7252-5758

Sepuluh Hari Akhir Ramadan, Ibadah Harus MemBARA !

Kopi Bara – Ibadah puasa Ramadan memasuki 10 hari akhir. Pada periode akhir Ramadan ini, umat Muslim dianjurkan meningkatkan kualitas ibadahnya. Pada 10 hari akhir umat Muslim bertemu malam Lailatul Qadr. Penanda ini sekaligus pengingat agar umat Muslim fokus menuntaskan Ramadan daripada urusan Lebaran. Satu di antara cara agar ibadah Ramadan berjalan totalitas, secangkir kopi mampu menjaga fokus dan konsentrasi ibadah.

Kopi yang diracik dengan tepat, mampu menjaga pikiran fokus selama menjalani ibadah. Ini berlaku pula saat ibadah Ramadan. Untuk menjaga kopi menjadi minumah berkah, Allah SWT dan kalangan ulama menyarankan berdoa sebelum menikmatinya. Doa yang dilafazkan sebelum menikmati kopi, menghilangkan penyakit hati dalam tubuh.

Adab dan Doa Menurut Ulama

Kalangan ulama menyarankan, adab ngopi agar berkah adalah mengucap Al-Fatihah yang ditujukan Syaikh Abu Bakar bin Salim. Berdasarkan sejarah, Syaikh Abu Bakar bin Salim yang pertama membawa kopi dan menanamnya dalam sejarah peradaban Islam.

Berdasarkan pesan KH. Zaini Abdul Ghani, bacaan doa sebelum minum kopi adalah Nawaitu Syifa Bibarkati Muhammadurasulullah. KH. Zaini Abdul Ghani menyarankan, setiap minum kopi 3 tegukkan baca : Bismillah, Arrahman, Arrahim.

Berdasarkan syair Shohibur Rotib Al-Qutb Al Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, adab minum kopi (seperti ajaran Sulthanul ulama Habib Salim As-Syatiri), minum kopi itu sebaiknya menggunakan cangkir dari keramik bukan gelas kaca. Saat kopi dihidangkan, sebaiknya cicipi sedikit walaupun satu tegukan. Ini karena ada keberkahan di tegukan awal.

Adab dan Doa Menurut Habib Alwi bin Muhammad al-Athas

Berdasarkan sejarah, penemu kopi pertama merupakan ulama Islam terkenal yang juga sufi Maroko. Beliau bernama Imam Abul Hasan As-Syadzili. Ia menemukan biji kopi dari proses khalwat atau mengasingkan diri.

Dalam kisahnya ketika hendak menghindari binatang buas, Imam Abul Hasan As-Syadzili memanjat pohon tinggi lalu memetik bijinya. Pohon ini ternyata kopi, Beliau merasakan tidak mengantuk setelah memakan biji kopi yang dipetiknya.

Setelah kejadian ini, Imam Abul Hasan mencoba memanggang biji kopi lalu menyeduhnya dengan air panas. Sejak saat itulah awal kopi pertama kali ditemukan mulai dari biji sampai terproses, menjadi minuman kopi yang dikenal sekarang ini. Namun siapa sangka dalam ajaran Islam, ada anjuran untuk membaca doa sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW. Berdasarkan sejarah, Habib Alwi bin Muhammad Al Athos menyampaikan jika pembacaan doanya adalah :

اللّهُمَّ اجْعَلْهَا نُورًا لِبَصَرِي وَعَافِيَةً لِبَدَنِي وَشِفَاءً لِقَلْبِي وَ دَوَاءً لِكُلِّ دَاءٍ، يَا قَوِيُّ يَا مَتِين

Lafadz :

Allahummaj’alha nuuron libashorii wa’aa fiyatan libadanii wa syifaa an liqolbii wa dawaa an likulli daa in, yaa qowiyyu yaa matiin.’

Artinya :

Yaa Allah jadikan kopi yang saya minum sebagai cahaya untuk penglihatan saya, dan untuk kekuatan badan saya, dan sebagai obat dari penyakit-penyakit hati, dan sebaik-baik obat dari berbagai macam penyakit yang ada di diri saya, wahai dzat yang maha kuat yang tidak akan mati.’

Dengan artikel ini, Kopi Bara saling mengingatkan agar 10 hari akhir Ramadan ini, kualitas ibadah semakin baik. Semoga Allah SWT membalas amal perbuatan di Ramadan dengan kebaikan dan pahala. Semoga secangkir kopi kebaikan, mengantar Anda menjadi hamba pilihan Allah SWT dalam kehidupan dan akhirat.

Referensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Ada yang bisa dibantu?