Tidak Ada Kopi Lokal Nusantara Mulai 2050 !
Social media dan marketplace kami:
+62 853-7252-5758

Tidak Ada Kopi Lokal Nusantara Mulai 2050 !

Kopi Bara – Krisis lingkungan hidup diprediksi memuncak pada 2050. Pada 2050 kondisi lingkungan di bumi mengalami peningkatan suhu udara ketika kemarau, dan hujan ekstrim. Beragam sektor terdampak, tidak terkecuali tanaman kopi. Saat kopi terdampak, industri yang memiliki mata rantai akan terdampak.

Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia dan Wadah Pemikir Kebijakan Iklim & Komunikasi dari Yayasan Indonesia Cerah telah merilis hasil survei krisis iklim di kalangan anak umur 17-25 tahun.

Para responden dari sejumlah sampel yang mewakili 80 juta orang seluruh provinsi. Pemerintah menjadi aktor yang bertanggung jawab mendorong aksi iklim. Indonesia sebagai negara yang bergantung pada tanaman pangan semacam beras dan kopi, terdampak krisis iklim. Akibatnya hasil panen mengancam ketahanan pangan.

Penurunan produksi besar secara nasional di tahun 2100 diperkirakan mencapai 8 juta ton untuk kebutuhan makan 42 juta orang. Ini berarti nilai ekonomi beras nasional juga turun hingga Rp 56 Triliun di tahun 2081-2100.

Pada 2050 Indonesia juga tidak bisa minum kopi lokal seperti kopi arabika karena pada periode 2021-2050 produksi kopi diperkirakan turun 68-100%. Pemicunya karena krisis iklim, suhu udara makin panas, pola hujan ekstrim. Area yang cocok untuk bertanam kopi terus berkurang, begitu pula dengan produksi kopi lokal akan terus menurun.

Kondisi diperparah adanya badai El Nino dan La Nina yang juga bisa menurunkan produksi kopi lokal hingga 80%. Indonesia menjadi Negara dengan tingkat kerugian tertinggi akibat krisis iklim, yang mengancam usaha ekonomi utama seperti pertanian, pariwisata, infrastruktur, hingga tenaga kerja.

Profesor Edvin Aldrian dari IPCC Working Group I dan peneliti BRIN menyatakan, ‘sektor pertanian menjadi penopang ekonomi Indonesia. Gangguan akibat iklim mengganggu lahan pertanian dan menurunkan produktivitas. Harus diatasi sesegera mungkin sebelum muncul efek buruk di masa depan’.

Referensi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Ada yang bisa dibantu?