Kopi Luwak Indonesia, Salah Satu Jenis Kopi Termahal di Dunia
Social media dan marketplace kami:
+62 853-7252-5758

Kopi Luwak Indonesia, Salah Satu Jenis Kopi Termahal di Dunia

Kopi luwak merupakan minuman yang terbuat dari biji kopi yang dipanen dari kotoran musang liar yang telah dibersihkan. Minuman ini umumnya memiliki rasa yang lebih lembut dibandingkan kopi, hal ini diyakini karena adanya proses fermentasi di dalam perut luwak. Kopi luwak Indonesia merupakan minuman premium yang diekspor dengan harga sangat tinggi.

Kopi luwak dianggap sebagai salah satu jenis kopi termahal di dunia karena minuman ini memiliki nilai eksotik dan ketersediaannya sangat langka. Kopi Luwak Indonesia laris manis dan sangat digemari para pecinta kopi karena dinilai memiliki rasa yang ringan dan ramah di perut.

Kopi Luwak Indonesia Kopi Termahal di Indonesia

5 Macam Minuman Kopi Yang Bisa Kamu Coba

Tidak semua orang bisa menikmati minuman ini karena banyak orang yang merasa jijik dengan bahan dasar yang terbuat dari kotoran luwak. Karena itulah minuman ini juga mempunyai reputasi buruk di banyak negara. Istilah yang paling banyak digunakan di media Amerika adalah “kopi kotoran kucing”.

Berbagai isu miring menyerang produsen minuman khas Tanah Air ini. Meski demikian, industri kopi luwak Indonesia nampaknya tidak kesulitan dan tetap menjual dengan harga tinggi di pasaran.

Bagaimana sebenarnya proses produksi kopi luwak? Mengapa sekarang masih mahal? Baca terus artikel ini untuk mengetahui seluk beluk kopi termahal di dunia.

Kenapa kopi luwak mahal?

Ada 3 faktor utama yang membuat harga kopi luwak Indonesia lebih mahal dibandingkan kopi pada umumnya. Ketiga faktor tersebut adalah proses produksi yang lama, jumlah panen yang tidak sebanyak biji kopi biasa, dan rasa kopi yang kurang kuat.

Awalnya minuman ini ditemukan saat pemerintah kolonial Belanda menerapkan penanaman kopi secara paksa. Orang-orang yang tertarik dengan rasa kopi telah menemukan biji kopi utuh di kotoran hewan mirip musang. Mereka mengolah biji-bijian dari tanah, memanggangnya dan kemudian memfermentasinya.

Pemerintah Belanda pernah mendengar tentang minuman ini. Mereka kemudian mengumpulkan dan menjual kopi luwak Indonesia dengan harga yang sangat tinggi.

Prosesnya dimulai saat pohon kopi memasuki masa panen. Warna buah yang siap dipanen mulai berubah menjadi merah. Luwak mempunyai kebiasaan dan kemampuan dalam memilih buah kopi yang terbaik, sehingga hewan ini akan memakan buah yang mengandung biji yang baik.

Buah yang dimakan akan dicerna oleh hewan ini, dan anehnya pencernaan hewan ini tidak dapat menghancurkan lapisan kopinya saja, melainkan hanya daging dan kulitnya saja. Selama proses pencernaan oleh hewan mirip kucing ini, bijinya akan mengalami proses fermentasi.

Kotoran atau kotoran musang kemudian dikumpulkan untuk dibersihkan. Tak main-main, proses pencuciannya bisa memakan waktu hingga 5-7 kali. Proses pencucian juga dilakukan dengan air mengalir untuk menjaga kebersihannya.

Setelah dibersihkan, proses selanjutnya adalah pemanggangan. Proses pemanggangannya hanya mencapai tingkat pemanggangan sedang. Alasannya untuk mempertahankan karakter cita rasa yang unik.

Biji yang dipanggang kemudian dikemas sebagai biji utuh atau bubuk untuk dijual. Beberapa tempat penangkaran bahkan telah membuka kafe luwak sehingga pengunjung bisa langsung mencicipi kopi yang lebih mahal ini setelah disangrai.

Harga pasaran kopi luwak liar Indonesia mencapai lebih dari satu juta per kilogram. Misalnya, secangkir kopi luwak di Jakarta harganya sekitar 70 rb / cangkir. Di luar negeri, secangkir minuman ini berharga sekitar 35 dolar AS. Harganya dalam bentuk biji atau bubuk berkisar 100 hingga 600 dollar AS untuk 450 gram.

Perbedaan luwak dengan kopi biasa

Kopi Luwak melewati proses yang lebih panjang sebelum mencapai cangkir Anda. Karena prosesnya yang berbeda, rasa dan bahan dari kopi termahal di dunia ini pasti tidak akan sama dengan kopi biasa.

Rasa

Sekilas minuman ini terlihat tidak ada bedanya, warna yang dihasilkan sama dengan kopi biasa, yaitu hitam kecoklatan. Namun jika bicara soal bau dan rasa, tentu saja keduanya tidak sama.

Rasa kopi luwak sangat halus, tanpa rasa pahit dan dengan sentuhan asam buah yang menyegarkan. Rasa akhir atau sisa rasa dari kopi yang lebih mahal ini sangat bersih, tidak meninggalkan rasa pahit.

Kopi Luwak Indonesia selalu memiliki cita rasa buah yang unik. Padahal, biji kopi dari tiap daerah mempunyai ciri rasa yang berbeda-beda. Proses fermentasi alami pada perut luwak memberikan rasa buah yang nyata saat diinfus.

Aroma minuman mewah ini lebih harum dan kuat. Tidak ada sedikitpun sisa kotoran hewan atau bau tidak sedap lainnya.

Kandungan zat

Menurut hasil penelitian Universitas Hasan al-Din, tidak ada perbedaan jenis zat yang terkandung pada kopi luwak dan kopi biasa. Namun terdapat perbedaan kadar zat yang dikandungnya:

Kandungan kafein pada kopi Luwak Robusta sebesar 1,77% dan pada kopi Luwak Arabika sebesar 1,74%, sedangkan pada kopi Robusta reguler sebesar 1,91% dan pada kopi Arabika reguler sebesar 1,85%.

Kadar protein pada kopi luwak Robusta sebesar 16,23% dan kopi luwak arabika sebesar 14,84%, sedangkan pada kopi Robusta reguler sebesar 18,34% dan kopi arabika reguler sebesar 16,72%.

Kadar lemak pada kopi Luwak Robusta sebesar 18,45% dan pada kopi Luwak Arabika sebesar 19,76%, sedangkan pada kopi Robusta biasa sebesar 16,41% dan pada kopi Arabika biasa sebesar 17,37%.%.
Singkatnya, kadar kafein dan protein pada biji kopi luwak sedikit lebih rendah dibandingkan kopi biasa.

Sementara itu, kandungan lemak pada kopi yang lebih mahal ini sedikit lebih tinggi dibandingkan kopi pada umumnya. Kedua hasil ini berlaku untuk biji Arabika dan Robusta, karena biji Arabika mengandung lebih sedikit kafein dibandingkan biji Robusta.

Daerah Produksi Kopi Luwak Indonesia

Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Filipina termasuk negara penghasil kopi termahal di dunia. Namun dalam industri kopi luwak, Indonesia merupakan negara terbesar, baik dari segi produksi maupun ekspor.

Industri kopi luwak Indonesia berkembang di Sumatera, Bali, Jawa dan Sulawesi. Perkebunan juga biasanya berlokasi di kawasan penanaman kopi, sehingga buah kopi lebih mudah didapat.

Daerah produksi kopi luwak Indonesia adalah:

  • Gayo, Aceh
  • Sidikalang, Sumatera Utara
  • Pagar Alam, Sumatera Selatan
  • Lampung
  • Garut, Jawa Barat
  • Toraja, Sulawesi Selatan
  • Kintamani, Bali

Luak bukan lagi sekedar industri penghasil biji-bijian, namun banyak perkebunan kopi Luak yang kini dibuka untuk wisatawan. Lokasinya berada di kawasan yang sering menjadi tujuan wisatawan lokal maupun mancanegara. Beberapa yang paling terkenal berlokasi di Bali dan Bandung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Ada yang bisa dibantu?